aritmatika integer

 Nama        : Tri Wahyuningsih

Npm           : 18311080

Kelas          : SI GAB 1


1. Cara melakukan konversi bilangan

Sistem bilangan desimal (basis sepuluh) memiliki sepuluh kemungkinan nilai (0,1,2,3,4,5,6,7,8, atau 9) untuk setiap posisi angka. Sebaliknya, sistem bilangan biner (basis dua) hanya memiliki dua kemungkinan nilai yang diwakili dengan 0 dan 1 untuk setiap posisi angka.[1] Karena sistem bilangan biner adalah bahasa internal dari komputer elektronik, programer komputer yang serius tentu mengetahui cara melakukan konversi dari sistem bilangan desimal ke biner. 

Pada dasarnya, yang dimaksud dengan konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan yang satu ke bentuk bilangan lainnya yang masih memiliki nilai yang sama. Konversi bilangan desimal ke bilangan biner berarti mengubah bentuk bilangan desimal menjadi bentuk bilangan biner yang hasilnya tetap masih memiliki nilai yang sama.

Cara konversi bilangan desimal ke bilangan biner cukup mudah, yaitu dengan membagi bilangan desimal ke basis bilangan biner yaitu 2, hasilnya kemudian dibulatkan kebawah dan sisa hasil pembagiannya disimpan atau dicatat. Lakukan pembulatan kebawah tersebut hingga nilainya mencapai nol. Sisa pembagiannya tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal. Sisa pembagian yang diurutkan inilah merupakan hasil konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner.

Contoh

Konversikan bilangan desimal nilai 50 menjadi bilangan biner :

50/2 = 25 sisa bagi adalah 0
25/2 = 12 sisa bagi adalah 1
12/2 = 6 sisa bagi adalah 0
6/2  = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1

Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal menjadi 1100102.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 50 menjadi bilangan biner adalah 1100102.

 2. Cara melakukan aritmatika integer ( +  ,  -  ,   x,   :  )

Pada representasi sign-magnitude aturan pembentukan bilangan negatif (negation) bilangan integer cukup sederhana yaitu : Ubahlah bit tanda. 

Pada notasi komplemen dua, pengurangan sebuah bilangan integer dapat dibentuk dengan menggunakan :

1. Anggaplah komplemen Boolean seluruh bit bilangan integer (termasuk bit tanda).

2. Perlakukan hasilnya sebagai sebuah unsigned binary integer, tambahkan 1.

Misalnya:

                                + 18 = 00010010 (komplemen dua)

Komplemen bit-bitnya = 11101101 

                                          ----------------

                                           -           1

                        11101110 = -18

Seperti perkiraan sebelumnya, negatif dari negatif bilangan itu adalah:

                               -18 = 11101110 (komplemen dua)

komplemen bit-bitnya = 00010001 

                                       ------------------

                                    +                 1

                               00010010 =18

Interpretasikan sekumpulan n bit bilangan biner an – 1an-2...a1a0 sebagai bilangan interger komplemen dua A, sehingga nilainya sama dengan.

Sekarang bentuk komplemen bit-bitnya, an 1 an-2 ...a0, dan perlakukan sebagai sebuah unsigned integer, tambahkan 1.

Terakhir, interpretasikan rangkaian n bit bilangan integer hasilnya sebagai bilangan interger komplemen dua B, sehingga nilainya sama dengan.

Sekarang kita menginginkan A = -B, yang artinya A + B = 0. hal ini akan dengan mudah ditunjukkan dengan:

a. Penurunan di atas mengasumsikan bahwa pertama-tama kita dapat memperlakukan komplemen bit A sebagai unsign integer untuk menambahkan 1, dan kemudian memperlakukan hasilnya sebagai integer komplemen dua. 

b. Terdapat dua keadaan khusus yang perlu diperhatikan. Pertama, anggaplah A = 0. Dalam kasus ini, untuk representasi 8-bit,

                                             0 = 00000000 (komplemen dua)

                 Komplemen bit-bit = 11111111

                                                    --------------

                                                    +           1

                                          1 00000000 = 0

c. Disini terjadi suatu overflow, yang kemudian diabaikan.

d. Hasilnya adalah bahwa pengurangan 0 sama dengan 0.

e. Keadaan khusus kedua lebih menyerupai masalah.

f. Bila kita mengambil pengurangan pola bit 1 yang diikuti oleh n-1 bilangan 0, maka kita akan kembali mendapatkan bilangan yang sama.

Misalnya untuk word 8-bit,

                       -128 = 00000000 (komplemen dua)

Komplemen bit-bit = 01111111

                                   --------------

                                   +              1

                              10000000 = -128

• Sebagian anomali seperti itu tidak dapat diabaikan. Jumlah pola bit di dalam sebuah word n = -bit adalah 2n, yang merupakan bilangan genap. Kita ingin merepresentasikan integer positif dan negatif dan bilangan 0.

• Pada kasus komplemen dua, terdapat representasi n-bit untuk 2n, tapi tidak terdapat 2n.

• Penambahan dalam komplemen dua ditunjukkan pada Gambar dibawah ini menunjukkan 4 contoh pertama menjelaskan operasi yang berhasil.

(a) (-7) - (-5)                                          (b) (-4) + (-4)

1001                                                                 1100

0101                                                                 0100

1101 = -2                                                         0000

                                                                        0000 = 0

(c) (+3) +(-4)                                          (d) (-4) + (-1) 

0011                                                        1100

0100                                                        1111

0111 = 7                                                  1011

                                                                1011 = -5

(e) (+5) + (-4)                                   (f) (-7) + (-6)

0101                                                        1001

0100                                                        1010

0111 = Overflow                                     0011 = Overflow

Pada proses arithmatika ALU hanya dapat melakukan proses penjumlahan dan pengurangan. Untuk melakukan proses perkalian dan pembagian integer dilakukan dengan dua buah proses.

1.      Negasi

Negasi adalah teknik untuk mencari nilai negatif dengan cara membalikan nilai yang sudah ada ditambahkan nilai 1, contoh :

Nilai -10 dapat dicari dengan cara:

a.       Dilakukan dengan pengurangan pergeseran jumlah satu bit kedepan : yaitu jika nilai desimal bernilai 10 maka didapatkan nilai binernya adalah 1010 yang banyak bilangan bitnya sebanyak 4 bit sehingga nilai kedepan yang dikurangi adalah

10000 sebanyak 5 bit :

10000

1010-

0110

b.      Dengan cara inverting yaitu membalikan nilai bilangan yang tidak negatif. Caranya antara lain : 10 desimal memiliki nilai biner yaitu 1010, yang berjumlah 4 bit maka kita dapat mencari nilai -10 adalah:

1010, dibalik menjadi nilai 0101 ditambah dengan nilai 1 maka didapatkan nilai 0110.

2.      Penjumlahan

Arithmatika penjumlahan biner yang dilakukan pada unit Arithmatika dan Logika (ALU) sebenarnya adalah menggunakan gerbang logika kombinaksional yang disebut adder.

 

     Pengurangan


Arithmatika pengurangan biner yang dilakukan pada unit Arithmatika dan Logika (ALU) sebenarnya adalah menggunakan gerbang logika kombinaksional yang disebut Sutractor.

Perkalian

Arithmatika perkalian pada komputer sebenarnya tidak ada yang ada adalah melakukan penjumlahan sebanyak yang dikalikan dengan bantuan logika “AND” pada setiap yang dikalikan serta melakukan shift register pada masing-masing bit

pengali :

                            1011            Multiplicand (11)

                            1101 x          Multiplier (13)

                            1011

                    0000

                  1011                      Partial Product

                1011 +

            10001111                    Product (143)

Pada proses perkalian pembilang dan penyebut dilakukan dengan proses logika “AND” setelah itu dibentuk bergeser dengan counter register dari awal tulisan seperti perkalian pada bilangan desimal yang dimengerti oleh pemahaman manusia.

5. Pembagian

                                   1101

Divisor            1011 | 10010011        Deviden

                                   1011

Partial Remainder       1110

1011

Partial Remainder         1111

  1011

    100              Remainder

Catatan: turun 2 bit jika tidak dapat dikurangi oleh pembaginya, maka jumlah bit hasilnya diberikan nol pada sisa pertamanya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISD (Single Instruction Stream, Single Data Stream)

definisi dan perbedaan antara Threads dan Processes

Sejarah Perkembangan & Jenis Ram pada Komputer